Sinusitis

Sinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur.

Sinus sendiri adalah rongga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung & menjaga pertukaran udara di daerah hidung.


Rongga sinus sendiri terdiri dari 4 jenis, yaitu :

Sinus Frontal, terletak di atas mata dibagian tengah dari masing-masing alis

Sinus Maxillary, terletak diantara tulang pipi, tepat disamping hidung

Sinus Ethmoid, terletak diantara mata, tepat di belakang tulang hidung

Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid & dibelakang mata

Didalam rongga sinus terdapat lapisan yang terdiri dari bulu-bulu halus yang disebut dengan cilia.

Fungsi dari cilia ini adalah untuk mendorong lendir yang di produksi didalam sinus menuju ke saluran pernafasan. Gerakan cilia mendorong lendir ini berguna untuk membersihkan saluran nafas dari kotoran ataupun organisme yang mungkin ada.

Ketika lapisan rongga sinus ini membengkak maka cairan lendir yang ada tidak dapat bergerak keluar & terperangkap di dalam rongga sinus.

Jadi sinusitis terjadi apabila terdapat peradangan didaerah lapisan rongga sinus yang menyebabkan lendir terperangkap di rongga sinus & menjadi tempat tumbuhnya bakteri.

Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada.

Sinusitis sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

Sinusitis akut : gejala dirasakan selama 2-8 minggu
Sinusitis kronis : biasanya gejala dirasakan lebih dari 8 minggu

Sinusitis akut dapat disebabkan oleh kerusakan lapisan rongga sinus akibat infeksi atau tindakan bedah. Sedangkan sinusitis kronis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

Penyebab Sinusitis


Sinusitis dapat terjadi akibat dari beberapa faktor dibawah ini :

  • Bulu-bulu halus didalam rongga sinus (cilia) tidak bekerja secara maksimal akibat kondisi medis tertentu
  • Flu & alergi menyebabkan lendir diproduksi secara berlebih atau menutupi rongga sinus
  • Adanya kelainan pada sekat rongga hidung, kelainan tulang hidung ataupun polip pada hidung dapat menutupi rongga sinus

Selain hal tersebut diatas, apapun yang dapat menyebabkan bengkak pada lapisan rongga sinus ataupun menahan cilia untuk mendorong lendir dapat menyebabkan sinusitis. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan pada suhu & tekanan udara. Alergi, penggunaan penyemprot hidung secara berlebihan, merokok, berenang atau menyelam dapat meningkatkan resiko terkena sinusitis.

Ketika sinusitis terjadi karena infeksi bakteri ataupun virus, maka akan terjadi infeksi pada rongga sinus. Kadangkala infeksi sinus terjadi setelah kita mengalami flu. Virus flu tersebut akan menyerang lapisan rongga sinus, menyebabkan lapisan sinus bengkak & rongga sinus menjadi mengecil. Tubuh bereaksi terhadap virus tersebut dengan memproduksi lebih banyak lendir. Tetapi karena rongga sinus mengecil maka lendir terperangkap didalam rongga sinus & menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Bakeri tersebutlah yang menyebabkan terjadinya infeksi sinus.

Gejala Sinusitis


Gejala dari sinusitis adalah :

  • Rasa sakit atau adanya tekanan di daerah dahi, pipi, hidung & diantara mata
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Hidung mampet
  • Berkurangnya indra penciuman
  • Batuk, biasanya akan memburuk saat malam
  • Nafas berbau (halitosis)
  • Sakit gigi

Selain gejala tersebut diatas, salah satu gejala sinusitis akut pada orang dewasa adalah adanya flu yang tidak membaik atau memburuk setelah 5-7 hari. Gejala pada sinusitis kronis sama seperti diatas tetapi cenderung terlihat lebih ringan & bertahan selama lebih dari 8 minggu.

Gejala sinusitis pada anak-anak meliputi :

  • Timbul flu atau penyakit pernafasan yang makin memburuk
  • Demam tinggi disertai dengan adanya lendir pernafasan yang berwarna gelap
  • Adanya lendir pernafasan dengan atau tanpa adanya flu yang hadir lebih dari 10 hari & tidak membaik

Sedang gejala sinusitis berdasarkan lokasi sinus yang terkena selain gejala umum diatas :

  • Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala.
  • Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
  • Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
  • Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.

Diagnosa Sinusitis


Untuk penetapan diagnosa sinusitis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan berikut :

  • Mencari tanda adanya polip di hidung
  • Menyinari rongga sinus dengan cahaya (transiluminasi) untuk melihat adanya peradangan
  • Mengetuk rongga sinus untuk melihat adanya infeksi
  • Melihat kedalam rongga sinus melalui pemeriksaan fiberoptik (disebut juga dengan endoscopy atau rhinoscopy) dapat juga digunakan untuk mendiagnosa sinusitis. Hal ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis THT.
  • Bila perlu CT scan dapat juga dilakukan untuk mendiagnosa adanya sinusitis.
  • Apabila sinusitis diduga terkait karena tumor atau infeksi jamur, maka MRI terhadap rongga sinus dapat dilakukan.

Jika anak anda menderita sinusitis kronis atau yang berulang (sering kambuh) maka tes-tes berikut perlu juga dilakukan :

  • Tes alergi
  • Tes HIV atau tes untuk melihat rendahnya fungsi imun
  • Tes untuk melihat fungsi cilia
  • Cytology hidung

Pengobatan Sinusitis


Pengobatan yang biasa dilakukan untuk sinusitis meliputi :

  • Suntikan anti alergi
  • Menghindari pencetus alergi
  • Semprotan hidung yang mengandung kortikosteroid untuk membantu mengurangi bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi

Sinusitis akut sebaiknya diberikan pengobatan selama 10-14 hari, sedangkan sinusitis kronis sebaiknya diberi pengobatan untuk 3-4 minggu. Bagi beberapa penderita sinusitis kronis mungkin diperlukan pengobatan untuk mengobati infeksi jamur. Tindakan operasi untuk membersihkan & mengeringkan rongga sinus mungkin diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang berulang.

Pemberian antibiotika biasanya tidak diperlukan untuk mengobati sinusitis akut, karena biasanya infeksi akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi antibiotika dapat diberikan apabila terjadi hal-hal berikut ini :

  • Anak dengan kondisi pilek biasanya disertai dengan batuk yang tidak kunjung membaik setelah 2-3 minggu
  • Demam dengan suhu tubuh lebih dari 39°C
  • Adanya bengkak yang parah di area sekitar mata
  • Sakit kepala atau sakit di daerah wajah

Jika tidak dapat diatasi dengan pengobatan diatas, maka satu-satunya jalan untuk mengobati sinusitis kronis adalah pembedahan.

Pada anak-anak, keadaannya seringkali membaik setelah dilakukan pengangkatan adenoid yang menyumbat saluran sinus ke hidung.

Pada penderita dewasa yang juga memiliki penyakit alergi kadang ditemukan polip pada hidungnya. Polip sebaiknya diangkat sehingga saluran udara terbuka dan gejala sinus berkurang.

Teknik pembedahan yang sekarang ini banyak dilakukan adalah pembedahan sinus endoskopik fungsional.

Obat Sinusitis

Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.

Agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.

Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Percayakan pada Hydroxygen Plus untuk membantu mengatasi masalah sinusitis. Telah banyak laporan khasiat produk ini yang berhasil mengatasi masalah sinusitis baik yang tertulis maupun yang tidak.

Manfaat Hydroxygen Plus pada Sinusitis :

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh
  2. Menghambat pertumbuhan mikroba patogen seraya mengatasi peradangan (infeksi) yang disebabkan oleh bakteri, virus ataupun jamur
  3. Mengeluarkan alergen yang sering menyebabkan masalah sinusitis
  4. Meningkatkan aliran oksigen yang sangat diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan memperbaiki jalan nafas yang sering terganggu pada penderita sinusitis
  5. Mengeluarkan cairan yang menyumbat di area sinus, dan selanjutnya mengeringkan peradangan di area sinus
  6. Memberikan nutrisi kualitas tinggi
  7. Meningkatkan stamina dan peredaran darah, sehingga mengurangi rasa nyeri dan pening yang sering terganggu pada penderita sinusitis
  8. Meningkatkan kualitas hidup penderita.

Pada awal penggunaan bisa jadi penderita akan keluar ingus atau lendir dari hidung atau bisa juga lewat tenggorokan (mulut). Biasanya awal-awal keluarnya berupa ingus kental, dan kadang berwarna kuning berbau, selanjutnya lendirnya makin bening. Itu adalah normal karena upaya tubuh untuk membuang cairan yang menyumbat di area sinus, dan selanjutnya ketika cairan sudah mengering, biasanya penderita akan merasakan kenyamanan.

Selain dengan Hydroxygen Plus anda bisa juga menggunakan Silica Plus.

Siica Plus adalah suplemen yang berbahan dasar sama dengan Hydroxygen Plus, tapi ditambahkan elemen penting asam ascorbat (vitamin C) dan Silica, yang dikemas dengan volume 4 kali lipat dari Hydroxygen Plus. Komponen Silicanya akan lebih kuat didalam megatasi peradangan di area sinus, memperkuat jaringan paru dan saluran nafas serta memperbaiki reakasi alergi

Silahkan mencoba.

Waspada Sinusitis

Apabila anda merasakan gejala-gejala seperti flu tetapi tidak kunjung sembuh atau sering terjadi kembali. Jangan anggap remeh gejala tersebut, karena bisa saja hal itu merupakan pertanda adanya penyakit sinusitis.